Sakit Kepala Belakang Dan Mual
Penyebab Sakit Kepala
Rasa sakit yang dirasakan saat sakit kepala berasal dari gabungan sinyal antara otak, pembuluh darah, dan saraf di sekitarnya. Saraf tertentu di pembuluh darah dan otot kepala aktif dan mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Namun tidak jelas bagaimana sinyal ini bisa diaktifkan.
Berikut ini penyebab umum sakit kepala, di antaranya:
Sejumlah penyakit termasuk infeksi, pilek, dan demam menjadi penyebab sakit kepala. Sakit kepala juga umum terjadi pada kondisi seperti sinusitis (radang sinus), infeksi tenggorokan, atau infeksi telinga.
Dalam beberapa kasus, sakit kepala bisa disebabkan oleh pukulan di kepala atau merupakan tanda dari masalah medis yang lebih serius.
Stres emosional dan depresi serta mengonsumsi minuman beralkohol, melewatkan makan, perubahan pola tidur, dan minum terlalu banyak obat juga menjadi penyebab sakit kepala. Penyebab lainnya termasuk ketegangan pada leher atau punggung karena postur tubuh yang buruk.
Sakit dapat disebabkan oleh polusi lingkungan, termasuk asap rokok, asap kendaraan, bau menyengat dari bahan kimia, atau aroma parfum rumah tangga, alergen, dan makanan tertentu.
Kemungkinan pemicu lainnya termasuk kebisingan, pencahayaan, dan perubahan cuaca.
Asupan kafein dari minuman tertentu dapat mempengaruhi aliran darah ke otak. Apabila mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan sakit kepala. Begitu juga bila berhenti mengonsumsi kafein.
Ketika otak terbiasa terpapar kafein, mungkin akan menyebabkan nyeri jika tidak mengonsumsinya lagi. Hal ini mungkin karena kafein yang telah mengubah kimiawi otak. Oleh sebab itu, asupan kafein dalam jumlah sedang dan tidak terlalu berlebihan dapat mencegah terjadinya sakit kepala.
Sakit kepala, terutama sakit kepala migrain, cenderung diturunkan dari keluarga. Sebagian besar anak-anak dan remaja yang menderita migrain memiliki anggota keluarga lain yang juga mengalaminya.
Apabila kedua orang tuanya mempunyai riwayat migrain, maka ada kemungkinan 70% anaknya juga akan menderita migrain. Jika hanya salah satu orang tua yang memiliki riwayat jenis sakit kepala ini, risikonya turun menjadi 25%-50%.
Ciri-ciri sakit kepala dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari bisa berbeda-beda. Sakit kepala umumnya ditandai dengan gejala berikut:
Rasa sakit yang terjadi dapat berlangsung kurang dari satu jam dan bahkan hingga beberapa hari.
Diagnosis Sakit Kepala
Sebagai langkah awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan lengkap untuk membantu mendiagnosis sakit kepala. Langkah ini adalah bagian pertama dan seringkali merupakan bagian terpenting dari diagnosis sakit kepala. Dokter juga akan menanyakan jenis nyeri sakit kepala yang dialami, antara lain frekuensi, seberapa keras rasa sakit, dan lokasi rasa sakitnya.
Selain menanyakan riwayat kesehatan, dokter mungkin akan menggunakan teknik diagnostik tingkat lanjut untuk mengidentifikasi sakit kepala pasien. Tes-tes ini sangat efektif dalam membantu mendiagnosis sakit kepala sekunder. Tes ini mungkin termasuk berikut:
Sering Sakit Kepala Kekurangan Apa?
Sering sakit kepala bisa disebabkan oleh kekurangan beberapa nutrisi penting, seperti magnesium, vitamin B2 (riboflavin), dan vitamin D. Kekurangan magnesium, misalnya, dapat menyebabkan ketegangan otot dan pembuluh darah, yang memicu sakit kepala. Kekurangan cairan atau dehidrasi juga sering menjadi penyebab umum sakit kepala. Memastikan asupan nutrisi yang cukup, menjaga hidrasi, dan mengonsumsi makanan yang seimbang dapat membantu mencegah sakit kepala berulang.
Pasti banyak di antara kita yang pernah mengalami sakit kepala, bahkan mungkin ada yang sering merasakannya. Sakit kepala ringan mungkin tidak terlalu mengganggu dan bisa hilang sendiri dengan beristirahat atau tidur. Obat pereda rasa sakit juga bisa menjadi solusi. Namun bisa jadi sakit kepala adalah pertanda adanya masalah yang lebih serius, seperti misalnya tumor otak dan stroke.
Pengobatan Sakit Kepala
Pengobatan sakit kepala tergantung pada jenisnya. Salah satu aspek terpenting dalam mengobati sakit kepala primer adalah mencari tahu pemicunya. Setelah mengetahui pemicunya, dokter dapat menyesuaikan pengobatannya untuk Anda.
Teknik konseling dan mengendalikan stres dapat membantu menangani pemicunya dengan lebih baik. Dengan menurunkan tingkat stres, kemungkinan dapat menghindari sakit kepala akibat stres.
Tidak semua sakit kepala memerlukan pengobatan. Meski begitu, berbagai perawatan tersedia. Pengobatannya tergantung pada jenis, frekuensi, dan penyebab sakit kepala. Adapun pilihan pengobatan untuk sakit kepala, meliputi:
Pencegahan Sakit Kepala
Ada berbagai cara untuk mencegah sakit kepala, seperti:
Baca juga: Kepala Sering Nyeri, Ini Waktu yang Tepat ke Dokter Saraf
Sakit kepala bisa digambarkan sebagai nyeri berdenyut, ditusuk-tusuk, berat, terikat, dan tegang di kepala. Keluhan dapat dirasakan di salah satu maupun seluruh kepala. Sakit ini bisa dirasa menetap, menjalar, atau berpindah-pindah.
Sakit kepala dapat disertai dengan keluhan lain, berupa sakit pada tengkuk dan pundak yang menjalar ke kepala.
Gejala sakit kepala yang dirasakan pun beragam, seperti rasa nyeri di kepala hingga nyeri yang menjalar ke leher dan bahu.
Bahkan, nyeri kepala kadang disertai keluhan lain, seperti, demam, mual, muntah, kesemutan, gangguan penglihatan, bahkan kelemahan pada ekstremitas. Penyebab sakit kepala dapat disebabkan oleh kelainan organik (fisik) dan psikis.
Ada dua tipe sakit kepala, yaitu: sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak berhubungan dengan penyebab atau penyakit lain. Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang ada hubungannya dengan penyakit lain. Berikut ini adalah penjelasannya.
Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Penanganan Sakit Kepala
Apabila kamu atau orang terdekat memiliki sakit kepala yang tak kunjung membaik, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dokter juga mungkin bisa memberikan resep obat pereda sakit kepala sesuai dengan kondisi dan gejala yang kamu rasakan.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Dokter Spesialis Saraf:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala
Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala yang tidak terkait pada penyakit lain atau sakit kepala primer, dan sakit kepala akibat adanya penyakit lain atau sakit kepala sekunder.
Penanganan Sakit Kepala
Kebanyakan kasus sakit kepala dapat membaik dengan sendirinya ketika Anda beristirahat, menerapkan teknik relaksasi, menerapkan pola makan sehat, menghindari faktor pencetus terjadinya sakit kepala, dan rutin berolahraga. Konsumsi obat antinyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol dan beberapa golongan NSAID, bisa Anda lakukan untuk mengurangi sakit kepala.
Lalu, kapan Anda harus segera berkonsultasi ke dokter ketika mengalami sakit kepala? Anda diharuskan untuk segera berkonsultasi jika sakit kepala terasa sangat parah, terjadi terus-menerus tanpa ada fase bebas sakit kepala, atau menimbulkan keluhan lain, seperti muntah, pandangan kabur, penglihatan ganda, atau sakit kepala terjadi setelah mengalami cedera kepala, bahkan kejang maupun kelumpuhan.
Selain itu, melakukan pemeriksaan umum secara rutin juga sebaiknya mulai Anda lakukan, terutama bagi yang sering mengeluhkan sakit kepala. Sebab meskipun sakit kepala hanyalah keluhan, penyebabnya tetap perlu diketahui, agar Anda bisa beraktivitas dan tetap produktif.
Executive Health Check Up di RS Pondok Indah menawarkan berbagai paket pemeriksaan kesehatan yang menarik, termasuk untuk mengetahui penyebab sakit kepala yang Anda alami. Sebab skirining awal kondisi kesehatan dapat membantu Anda mencegah berbagai penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup. Jadi, investasikan kesehatan Anda dengan melakukan pemeriksaan di EHCU RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga!
Pengobatan Sakit Kepala
Pengobatan untuk sakit kepala bervariasi, tergantung pada gejala yang dialami dan penyebabnya. Berikut adalah beberapa pendekatan umum untuk mengobati sakit kepala:
Sakit kepala bisa dilakukan dengan menggunakan obat Over the Counter (OTC) seperti ibuprofen, acetaminophen, dan aspirin untuk meredakan sakit kepala ringan hingga sedang.
Untuk sakit kepala yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat yang lebih kuat, seperti triptan untuk migrain. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Migrain yang Ampuh Atasi Sakit Kepala Sebelah”
Sakit Kepala Seperti Apa yang Harus Diwaspadai?
Sakit kepala yang harus diwaspadai adalah yang muncul tiba-tiba dengan intensitas sangat parah, disertai gejala seperti penglihatan kabur, kesulitan bicara, kelemahan pada satu sisi tubuh, pingsan, atau leher kaku. Sakit kepala yang terjadi setelah cedera kepala atau yang semakin parah dan tidak membaik dengan pengobatan biasa juga perlu perhatian khusus. Jika sakit kepala disertai demam tinggi, mual atau muntah yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter spesialis neurologi untuk evaluasi lebih lanjut, karena bisa menjadi tanda kondisi serius seperti stroke, aneurisma, atau meningitis.