Pemain Bola Indonesia Meninggal
Belanja di App banyak untungnya:
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
Penantian Alex Marquez selama lima musim berakhir sudah. Mengarungi Moto2 sejak musim 2015, dia akhirnya mengunci gelar juara di GP Malaysia kemarin.
Pembalap Kalex itu sejatinya finis kedua di belakang Brand Binder (KTM Ajo). Namun, dengan koleksi 262 poin, dia sudah tak terkejar. Binder, pesaing terdekatnya, baru mengumpulkan 234 poin dengan kemenangan kemarin.
Ini berarti, Alex kembali menyandingkan gelar juara dunia dengan sang kakak, Marc Marquez. Sang kakak sudah mengunci gelar juara dunia 2019 beberapa pekan lalu. Ini juga mengulang indahnya musim 2014 silam. Ketika Marc kali pertama menjadi juara dunia MotoGP dan sang adik menjuarai Moto3 pada musim terakhirnya sebelum naik kelas.
’’Ini (juara Moto2, Red) seperti mimpi yang menjadi kenyataan,’’ tutur Alex sebagaimana dikutip AFP. Rider 23 tahun itu benar-benar mengikuti langkah Marc. Sebelumnya, Marc menjadi juara kelas 125 cc (sekarang Moto3) pada 2010 dan Moto2 pada 2012. Tentunya, Alex yang terus digoda membalap di MotoGP berharap bisa menapaktilasi prestasi sang kakak yang paling prestisius itu.
Marc dengan berapi-api meluapkan kegembiraannya. ’’Aku bangga sekali dengan adikku. Sulit sekali menjadi saudaraku,’’ ucapnya penuh tawa sebagaimana dilansir Crash.
Dia menceritakan, adiknya merasakan pressure yang besar sejak terjun di Moto2. Alex tidak nyaman karena sering sekali dibanding-bandingkan dengan Marc. Saking terganggunya, Marc meminta adiknya tidak mengecek media sosial.
Alex Marquez sendiri mendedikasikan gelar juaranya kemarin, salah satunya kepada pembalap Indonesia yang meninggal di arena Asia Talent Cup, Afridza Syach Munandar.
Marc Marquez yang finis di posisi runner-up MotoGP Malaysia tak mau ketinggalan.
’’Munandar mengingatkan kita semua akan segala risiko yang harus dihadapi pembalap. Tapi, kita harus tetap menikmati olahraga ini meski baru saja kehilangan salah satu bakat luar biasa,’’ tutur Marquez di parc ferme.
’’Munandar adalah talenta belia dari Indonesia. Aku mengenalnya dari Astra Honda dan kami banyak menghabiskan waktu bersama,’’ imbuhnya.
Untuk menghormati Afridza, pihak Asia Talent Cup memensiunkan No 4 yang biasa dipakai pembalap kelahiran Tasikmalaya tersebut. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Hanya terisolasiMengecualikan Terisolasi
Bolatimes.com - Bursa transfer di kancah sepak bola Indonesia kerap kali diramaikan dengan kiprah sejumlah agen yang menaungi pemain.
Saat ini, agen memiliki peran yang cukup krusial dalam transfer pemain. Sebab, mereka berperan penting dalam negosiasi dengan pihak klub.
Selain itu, agensi juga berjasa besar bagi klub untuk mencari pemain-pemain berkualitas, baik pemain lokal dan asing.
Baca Juga: Momen Dua Gol Ajaib Rodrygo Goes dalam Satu Menit yang Antar Real Madrid Kalahkan Man City
Berikut Bolatimes.com menyajikan lima agen pemain yang cukup dikenal di kancah sepak bola Indonesia.
Salah satu agen yang kerap membawa pemain-pemain asing berkualitas di Indonesia ialah Antonio Teles. Sebagian besar di antaranya berasal dari Brasil.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Bola Malam Ini: Eintracht Frankfurt vs West Ham serta AS Roma vs Leicester City
Beberapa pemain asing yang berada di bawah naungannya ialah David da Silva, Wallace Costa, Anderson Salles, hingga Renan Alves.
Aggy Eka Ressy memang menjadi agen pemain termuda di sepak bola Indonesia. Namun, kiprahnya patut diacungi jempol.
Baca Juga: Sang Ayah Jagokan Real Madrid Juara Liga Champions, Najwa Shihab: Apa Perlu Buat Nobar Doa Bersama
Sebab, Aggy Eka Ressy sukses membawa pemain-pemain asing berkualitas seperti Taisei Marukawa, Mohammed Rashid, dan Jonathan Cantillana.
Kabarnya, Alle Gaucho berawal dari seorang sopir yang bekerja untuk Madura United. Namun, akhirnya ia mampu masuk ke dunia agensi pemain.
Baca Juga: Momen Quraish Shihab Saksikan Kemenangan Real Madrid atas Manchester City Curi Fokus
Saat ini, beberapa pemain yang masuk agensinya ialah Renan Silva, Jaimerson da Silva, Hugo Gomes, Fabiano Beltrame, hingga Alberto Goncalves.
Untuk nama agen sepak bola di Indonesia yang memiliki spesialisasi di pemain lokal berlabel timnas ialah Muly Munial.
Saat ini, beberapa nama pemain berlabel timnas yang berada di bawah agensinya yakni Evan Dimas, Adam Alis, Hanif Sjahbandi, hingga Syahrian Abimanyu.
Gabriel Budi menjadi sosok agen yang paling sering membawa pemain atau pelatih asing/lokal berkualitas di sepak bola Indonesia.
Rata-rata pemainnya sukses meraih kesuksesan. Beberapa nama di antaranya yakni Ilija Spasojevic, Marko Simic, Asnawi Mangkualam, hingga Bruno Moreira.
Sementara itu, salah satu pelatih tersukses yang berada di bawah agensinya ialah Stefano Cugurra alias Teco.
(Kontributor: Muh Adif Setiawan)